
Makanan Jatuh “Belum Lima Detik” Amankah Dimakan?
admin
- 0
Pasti kamu pernah mendengar pendapat bahwa makanan yang jatuh sebelum lima detik boleh diambil dan aman dikonsumsi. Pendapat ini sangat terkenal karena tersebar luas. Meskipun sering dianggap sepele, perlu diperhatikan lagi mengenai dampaknya untuk kesehatan.
Awal Mula Prinsip “Belum Lima Detik”
Sahabat Sehat, sebagian besar orang berpikir bahwa makanan yang jatuh di tempat yang bersih, misalnya lantai keramik, karpet, atau ubin halus, akan lebih aman karena tidak terlalu kotor. Bakteri yang menempel tidak banyak dan makanan bisa dibersihkan karena hanya sedikit kotoran menempel. Asal jenis makanannya bukan makanan basah, semuanya tetap aman dikonsumsi jika jatuh di tempat bersih tersebut.

Berdasarkan eksperimen dari Jillian Clarke, siswa magang di laboratorium mikrobiologi University of Illionis, yang dimuat dalam laman New York Times, bakteri E.coli berpindah dari lantai halus ke makanan dalam waktu lima detik, sehingga bisa lebih cepat jika permukaan ubin halus. Penelitian ini dilakukan pada permen jeli dan kue kering yang dijatuhkan dan dibiarkan selama lima detik. Akan tetapi, hasil tersebut tidak relevan untuk makanan basah, seperti permen karet atau es krim. Clarke berpendapat bahwa kondisi lantai yang kering tidak memungkinkan banyak patogen untuk hidup, sehingga cenderung aman.
Makanan Jatuh “Belum Lima Detik” Aman?
Berdasarkan eksperimen yang disebutkan sebelumnya, lebih aman jika makanan jatuh di lantai kering dan jenisnya adalah makanan kering bukan basah. Lalu, apakah benar masih aman dikonsumsi?
Ronald Cutler, profesor mikrobiologis dari University of London, berpendapat bahwa prinsip “belum lima detik” mendorong untuk mengambil makanan sebelum lebih banyak bakteri berpindah, terlebih jika berada di lantai yang tercemar berat. Setelah ia meneliti, setiap makanan yang diuji di berbagai jenis permukaan dengan beragam jenis koloni bakteri dengan jangka waktu berbeda, ternyata sama tercemarnya. Kesimpulannya, tidak peduli di lantai atau karpet, begitu makanan terjatuh, sebaiknya dibuang saja.
Dilansir dari laman Hello Sehat, studi lain dari Aston University juga mengungkapkan bahwa sesaat seteah makanan menyentuh permukaan lantai, makanan akan langsung terkontaminasi, terutama pada permukaan yang halus, tetapi jumlah bakteri yang menempel pada makanan akan bertambah 10 kali lipat setelah 3-30 detik terjatuh. Dengan demikian, bakteri sudah mengontaminasi makanan yang jatuh meskipun belum lima detik. Meskipun jumlahnya belum banyak, namun bakteri yang sudah menempel pasti bisa menimbulkan risiko. Oleh karena itu, pendapat bahwa makanan yang jatuh kurang dari lima detik tergolong aman adalah mitos.

Mengonsumsi makanan yang sudah jatuh memang tidak diperbolehkan, terlebih jatuh di lantai. Meskipun jatuhnya belum lama, bahkan di lantai kering dan terlihat bersih sekalipun, itu tidak aman. Hanya sebesar 0,1% dari jutaan sel mikroorganisme di suatu permukaan, sudah cukup membuat seseorang jatuh sakit. Efeknya semakin besar jika terkena bakteri ganas. Sistem imun yang lebih juga akan mempermudah bakteri menyerang tubuh.
Nah, untuk meminimalisasi risiko kesehatan karena bakteri, hindarilah mengonsumsi makanan yang sudah jatuh ke lantai ya, Sahabat Sehat. Selain memperhatikan kebersihan makanan yang dikonsumsi, tingkatkan juga kebersihan pribadi dan lingkungan agar terhindar dari berbagai risiko kesehatan.
Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP
About the Author
Yuan Adelintang Kurniadita
Saya adalah mahasiswi Magister Sains Manajemen, UGM, dan sudah berpengalaman sebagai content writer freelance.